ANAK TUNGGAL
Meskipun anak tunggal,tetapi aku
bukan tipe anak yang manja.Entah karena kedua orangtuaku pandai mendidik anak
ataukah aku memang anak baik.
Dari segi kelaki-lakian dan kontol,
aku disunat sejak kecil.Jadi aku tak pernah melihat kulupku sendiri seumur
hidup. Kata teman-temanku yang pernah mandi bareng dengan aku, kontolku besar.
Mungkin sama besar dengan kontol Ricardo Gelael.
Aku dekat,baik dengan ayah maupun
dengan ibuku, tetapi aku lebih dekat dengan ayah. Kedekatanku itu membuatku
banyak meniru kebiasaan-baik ayah, seperti kebiasaan untuk rajin latihan beban
dan membentuk otot tubuh. Ayahku seorang anggota militer [dan pada saat aku
menulis cerita cabul, bertema homosex sejenis, sialan, dan ta'i ini], beliau berpangkat
Perwira Tinggi [Pati].
Dampak dari latihan beban yang ketat
itu adalah badanku "jadi",nyaris seperti tubuh binaragawan atau
peragawan,ramping, ketat tapi berotot. Amat menggiurkan! Aku sendiri sering
ngeloco setelah memandangi tubuh atletisku yang berotot ketat bertelanjang
bulat di depan cermin. Jadi persis seperti perbuatan Narcisus dalam legenda
Yunani yaitu tentang cowok cakep yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri di
air kolam! Perbuatan sex seperti itu tergolong jenis : narcissisme!
Ukuran tubuhku dan bentuk wajahku
amat mirip dengan Tommy Tjokro [presenter Metro TV] yang namanya aku rampok dan
aku jadikan jatidiri dari cerita-cerita cabulku di situs gay/bejat/sialan/
ta'i:MOTNES!Padahal nama asliku Erik,ayahku yang memberi nama "Erik".
Dulu beliau ngefans dengan Eric Estrada, aktor Latino yang membintangi film
serial CHIP [California Highway Patrol].
ERIC ESTRADA
Meski seorang Latino, Eric Estrada
disunat kulup-nya,karena dia lahir di Amerika Serikat. Ukuran kontol Eric
Estrada pasti besar dan proporsional dengan tubuhnya yang tinggi besar. Eric
Estrada berwajah ganteng dan badannya atletis.Otot dada-nya menonjol kedepan
dengan dua puting susu yang tegang melenting [menthil, kata orang Jawa] dan
tertancap di atas masing-masing belahan dadanya. Amat menggoda!Dadanya yang
ketat dan berotot itu ditumbuhi rambut hitam ringan di antara belahan kedua
dadanya [crest].
Otot perutnya six packs. Kulitnya
agak coklat seperti umumnya kulit Latino! Rambut ketiaknya ada juga.Tapi
jembutnya tak pernah dipertonton-kan di film-filmnya! Tapi sudah pasti lebat
dan berwarna hitam, tebal, dan tumbuh luas. Mungkin melatar-belakangi kontolnya
yang besar, disangga oleh kedua buah biji pelernya yang menggantung, bagaikan
Taman Bergantung Babylonia!
Eric Estrada pernah berkunjung ke
Jakarta dan dia dibawa berkeliling Jakarta dengan membonceng sepeda motor di
jalan-jalan protokol.Tapi karena gemas melihat ketampanannya, banyak
penggemarnya yang berdiri menyambut ditepi jalan memukulinya, sampai dia
kesakitan! Boleh jadi Eric Estrada sekarang sudah kakek-kakek dan bisa jadi
tampang-nya sudah tidak menarik lagi seperti seperempat abad yang lalu!
Di era cybernetic dan informatika
ini informasi tentang selebriti bisa didapat di internet. Ada web yang
mengkhususkan pada selebriti cowok mana yang kontolnya "cut" [sunat]
dan selebriti mana yang "uncut" [kulup].Eric Estrada sudah merupa-kan
bintang masa lalu,karena itu sukar mendapat-kan informasi tentang dia di
internet. Sedangkan info di internet tentang penyanyi atau bintang film zaman
sekarang seperti Ricky Martin cukup banyak. Ada situs yang memuat foto-foto
Ricky Martin berbagai pose, termasuk dalam keadaan ber-telanjang bulat.
Ternyata Ricky Martin kontol-nya sunat dan ukuran kontolnya lumayan! Sedang-kan
pertumbuhan jembut maupun bulu ketek Ricky Martin sedang-sedang saja!Ditengarai
bahwa Ricky Martin adalah seorang homosex.Dia pernah ditanya oleh wartawan,
apakah dia seorang gay, dan tentu saja dia marah-marah! Ta'i!
Demikianlah info tentang Eric
Estrada [dan juga Ricky Martin]. Eric Estrada dalam film CHIP ber-peran sebagai
Polisi Patroli Jalan Raya yang mengendarai sepeda motor besar - berdua dengan
partnernya,seorang polisi kulit putih [Caucasian Non-Latino].
AYAH MILITER
Kedua orangtuaku berasal dari
keluarga kaya.Tapi anehnya ayahku memilih karir militer. Katanya karena beliau
sangat hobby dengan hal-hal yang berhubungan dengan senjata, persenjataan dan
dunia kemiliteran.
Orangtuaku adalah idolaku. Aku
merasa aman jika berada dekat orangtuaku atau dalam jangkauan dan naungan kedua
beliau. Sebagai laki-laki, ayahku jadi panutanku. Aku merasa beliau adalah
lelaki sejati yang paling hebat di dunia. Tidak heran jika aku pun ingin
mengikuti jejak beliau jadi militer.Tapi entah apa sebabnya kedua orangtuaku
selalu berusaha mengalihkan perhatianku pada bidang lain.Tak jelas apa pula
sebabnya aku juga menurut saja pada orangtuaku dan kemudian aku memilih bidang
psikologi. Mungkin aku berharap setelah meraih ijazah S-1 Psikologi aku masih
bisa mendaftar jadi tentara. Sekarang aku baru tamat fakultas psikologi -
usiaku 24 tahun. Aku bekerja membantu-bantu di sebuah Biro Pelayanan Psikologi.
Banyak yang mengatakan aku mirip
ayahku yang sehari-hari aku panggil "Daddy" [aku memanggil ibuku
"Mommy"].Bahkan katanya kalau kami berdiri berdampingan
"bagaikan pinang dibelah dua". Ayah-ku lelaki ganteng dan bertubuh
atletis berotot. Maklum beliau gila olah raga dan hobby bela diri juga latihan
beban. Dalam bidang apa pun Daddy selalu juara, kata orang dan teman-teman dekat
beliau.
Meskipun dekat dengan Daddy,tapi aku
tak pernah mandi atau telanjang bulat bersama beliau!Jadi aku tidak tahu bentuk
dan ukuran kontol Daddy, tetapi karena kontolku besar [seperti kontol Ricardo
Gelaael, kira-kira sebesar kontol kuda Australia] dan karena aku anaknya,
mestinya kontol Daddy juga besar. Aku bisa melihat tubuh Daddy yang bagus itu
ketika berenang bersama. Biasanya kami berenang bertiga : Daddy, aku dan salah
seorang anak buah Daddy - sesama tentara.
BANG JEFFRI, SANG AJUDAN
Setelah Daddy naik pangkat dan
menjabat suatu jabatan militer penting maka Daddy didampingi ajudan. Ajudan
Daddy yang pertama adalah Bang Jeffri yang berpangkat Perwira Pertama. Umur
Bang Jeffri sekitar 25 tahunan. Karena masih lajang, maka Bang Jeffri tinggal
serumah dengan kami - di kamar ajudan di rumah jabatan Daddy yang kami tinggali
setelah Daddy naik pangkat.
Aku suka sekali dengan Bang Jeffri,
karena dia tampan, jantan, atletis, ramah dan berjiwa muda seperti aku.Di
samping itu, kami boleh dikatakan seumur. Sejak ada Bang Jeffri, aku seperti
lupa dengan Daddy, meskipun hubungan kami tetap baik.
Biasanya, walaupun sudah berumur 24
tahun dan bukan anka manja, tapi aku masih suka bermanja-manja dengan Daddy.
Aku sering ngobrol berduaan atau bahkan juga tidur bersama Daddy.Mommy tidak
pernah keberatan jika Daddy tidur di kamarku, maklum aku adalah anaknya
sendiri!
Aku paling senang jika tidur dalam
pelukan Daddy yang ganteng itu.Tidur dalam pelukan Daddy sudah aku lakukan
sejak kecil. Tapi setelah aku akil balik, tumbuh jembut, tumbuh bulu ketek dan
juga sudah keluar pejuh,terkadang aku berpikir apakah aku sudah jatuh cinta
pada Daddy ayahku sendiri? Bahkan aku berkhayal siapa tahu kapan-kapan aku bisa
incest dengan Daddy yang ganteng, atletis dan tentara itu! Gila!
Tapi sejak ada Bang Jeffri,aku lebih
suka berada dekat Bang Jeffri yang ganteng itu. Aku memang sudah jatuh cinta
pada Perwira Muda yang nota-bene adalah ajudan ayahku sendiri. Mungkin sama
kejadiannya ketika Puteri Margaret adik Ratu Inggris Elizabeth II jatuh cinta
pada Captain Peter Towsend,pengawal ayahnya. Bedanya adalah : cinta Margaret
adalah cinta heterosex.Sedangkan cintaku pada Bang Jeffri adalah cinta sejenis
[homosex].Maklum, aku ini seorang homosex bejat dan sialan, ta'i!
Kecenderungan suka sejenis ini sudah
aku rasakan sejak balita dan nafsuku pada sesama jenis makin menggelora setelah
aku memasuki pubertas. Sejak kecil, umur 5 - 10 tahun, aku sudah berfantasi
tentang sado masochist dan homoseksual. Jadi sejak kecil aku sudah bejat,
sialan dan ta'i! Dasar kontol!
Sayang sekali, Daddy jarang di
rumah. Jika Daddy pergi,tentu Bang Jeffri ikut,aku amat kehilangan! Kalau Bang
Jeffri sedang menginap di rumahnya, sendiri, aku juga merasa amat kehilangan.
Untung saja ada Daddy,jadi aku bisa melampiaskan nafsu sejenisku dengan minta
tidur bersama Daddy - dan seperti biasa tentu dalam pelukannya. Tentu saja aku
tidak pernah dientot Daddy. Daddy ayah yang baik, tak mungkin beliau mau incest
dengan aku. Meskipun aku tentu mau sekali kalau bisa dientot atau disetubuhi
Daddy .Memang iblis setan dari neraka sudah merasuki otakku yang bejat ini
sampai-sampai aku berani berkhayal sedemikian jauh! Ta'i!
Jika ada di dalam kota, Daddy
biasanya tiba di rumah sekitar jam 17:00. Langsung beliau akan olah raga dengan
Bang Jeffri sekitar satu jam sampai jam 18:00. Daddy punya jadwal olah raga
yang ketat dan bermacam-macam : karate, renang, tenis, badminton,tenis meja dan
entah apa lagi.
Kebetulan semua fasilitasnya ada
dekat rumah dinas Daddy.Aku hanya ikut olahraga dengan Daddy kalau pas jadwal
berenang,karena di kolam renang aku bisa menikmati dan memandangi tubuh Daddy
dan tubuh Bang Jeffri yang atletis, ketat dan berotot itu hanya mengenakan
kancut minim.Nyaris telanjang bulat! Baik Daddy maupun Bang Jeffri suka
mengenakan celana renang yang amat minim dan "maximum exposure".
Mungkin, karena kolam renang itu memang "reserved" pada jam-jam
renang Daddy.
Karena minimnya kancut mereka, aku
bisa melihat jembut Daddy dan Bang Jeffri yang bagian atas!Kebiasaan mengenakan
kancut minim didapat Daddy dan Bang Jeffri sewaktu jadi taruna Akmil.Dimana
latihan renang selalu dilakukan telanjang bulat!
Setiap sore, ku sudah di rumah
rata-rata jam 15:00 - 16:00 dan aku baru bisa barengan dengan Bang Jeffri sekitar
jam 20:00 atau 21:00,itu pun kalau Daddy tidak ada acara.Kalau ada acara, tentu
aku tidak bisa "menikmati" Bang Jeffri-ku.
Malam hari biasanya Bang Jeffri
sudah kelelahan, tapi dia tetap sabar saja "melayani" aku.Mungkin
karena aku anak bos-nya. Wajahnya yang tampak lelah itu bagiku terasa tambah
seksi! Apalagi karena aku seorang sado-masochist.Aku amat suka dan menikmati
wajah cowok yang sedang kesakitan, kelelahan atau menderita. Nikmat sekali.
Ta'i!
Kalau Bang Jeffri sudah masuk
kamarnya di rumah, aku segera membuntuti. Bang Jeffri tidak pernah protes.
Dibiarkannya saja aku ikut "bantu-bantu". Melepaskan sepatunya,
bajunya, celananya,sampai-sampai kancutnya. Di kamar Bang Jeffri ada kamar
mandi dan kalau Bang Jeffri sedang mandi biasa-nya pintu kamar mandi tidak
ditutup. Aku juga sering minta ikut mandi bareng Bang Jeffri. Pada hal aku
sudah mandi sore,aku beralasan : "Panas, mau mandi lagi".
Supaya tidak menyolok, aku hanya
kadang-kadang saja minta mandi bareng. Nikmat sekali mandi bareng dengan Bang
Jeffri.Waktu Bang Jeffri akan mandi,aku juga dibiarkan melihat dia kencing
ber-telanjang bulat. Air kencing mancur dari lobang kencing di ujung kontolnya
yang besar setengah tegang berlatar bekakang jembut yang lebat.Indah dan nikmat
sekali melihatnya. Ta'i!
Kalau mandi bareng Bang Jeffri aku
juga "bantu-bantu" menyabuni tubuhnya yang keras dan ketat itu.
Dibiarkan saja aku menyabuni : kedua puting susunya yang tegang
melenting,ketiaknya, jembut, kontol dan lobang pantatnya.Dia bersikap seperti
biasa-biasa saja waktu tubuhnya aku jamah-rayah seperti itu. Padahal dia tahu
kontolku tegang, keras, menyala dengan kepala kontol yang mebulat
ungu,berkilat-kilat yang artinya sudah mendekati puncak syahwat dan aku merasa
amat nikmat!
Bisa jadi,diam-diam Bang Jeffri
"menghukum" aku. Aku mungkin dibiarkannya terangsang dan terpaksa
harus frustrasi karena tidak bisa menuntaskan syahwatku kepadanya! Sesudah
mandi bareng dengan Bang Jeffri, malamnya aku harus ngeloco untuk melampiaskan
nafsu yang tidak kesampaian waktu mandi bareng dengan Bang Jeffri. Sehingga
malam itu aku harus mandi lagi - mandi junub - karena barusan mengeluarkan
lelehan pejuh. Sehingga sorea itu aku terpaksa mandi 3 kali. Tai!
Tentu saja waktu ngeloco, aku
berfantasi sedang dihajar oleh Bang Jeffri, lalu dipaksa mengisap kontolnya
yang besar, indah, dan disunat ketat itu! Lalu aku minum pejuhnya. Kontol!
Demikianlah,hubunganku dengan Bang
Jeffri dari luar seperti pertemanan biasa. Aku juga tidak tahu perasaan Bang
Jeffri kepadaku. Barangkali Bang Jeffri terpaksa berteman baik dengan aku.
karena aku anak bos-nya. Mungkin,dia membiarkan aku diam-diam
"menikmati" tubuhnya, karena dia dalam posisi "lemah" yaitu
posisinya sebagai ajudan ayahku.
ANTICLIMAX
Pada suatu hari, Daddy dan Mommy ada
tugas ke luar negeri. Sesuatu yang tidak sering terjadi. Kebetulan hari itu
liburan Sabtu,Minggu,Senin. Sejak awal aku sudah minta Bang Jeffri agar waktu
Daddy keluar negeri dia jangan pulang ke rumahnya.Bang Jeffri setuju saja -
kembali lagi, mungkin karena aku anak bos-nya. Jadi dia tidak punya posisi
tawar [bargaining power].
Seperti kebiasaan kalu Daddy ada di
rumah, maka pagi libur itu Bang Jeffri lari pagi, latihan beban, peregangan,
dan pendinginan. Aku ikut menemani. Hari masih pagi dan kami duduk berdua di
teras belakang.
Seperti biasa, setelah pendinginan
Bang Jeffri buka baju,telanjang dada, aku juga ikut-ikutan buka baju.Karena
tidak ada siapa-siapa, aku jadi kurang ajar!Aku mulai mengelus tubuh Bang
Jeffri yang masih basah oleh keringat itu.Tubuhnya yang keras, ketat, berotot
membikin nafsu syahwatku naik ke otak dan menjalar kekontol.Otakku hilang
kewarasannya. Puting susunya aku jilati.
Bang Jeffri diam saja! Lalu aku
peluk tubuhnya yang basah dan aku lumat bibirnya. Bang Jeffri masih diam saja.
Tiba-tiba dia menelikung aku dengan tubuhnya yang kekar : "Mau apa
kamu?" bentaknya.Aku kaget!
"Maaf Bang!Ampun bang!",
kataku, aku betul-betul malu dan takut dengan Bang Jeffri saat itu! Aku takut
dan malu kalau Bang Jeffri melaporkan pada Daddy.
Dalam pikiran galauku itu, tiba-tiba
Bang Jeffri memeluk aku, mencium dan melumat bibirku, lalu dengan kasar celana
traningspak-ku dipelorotkan sampai paha sehingga kontolku yang sudah loyo
gara-gara barusan kena bentak Bang Jeffri bisa dia lihat dengan jelas. Lalu dia
juga memelorot-kan celana dan kancutnya,sehingga kontolnya juga kelihatan :
"Isap!", bentaknya.
Tanpa menunggu lebih lama [dan
merasa lega],aku isap kontolnya yang besar dan ranum itu. Aku jilat, aku jilat,
aku jilat. Antara lega, takut, menyesal,kecewa bercampur baur dalam pikiran dan
perasaanku! Tetapi tugasku mengisap kontol Bang Jeffri sampai pejuhnya muncrat
akan aku jalankan dengan sebaik-baiknya.
Bang Jeffri setengah bersandar ke
sebuah tiang, celananya terjela sampai paha. Celanaku melorot sampai ke lutut.
Aku menelungkup sambil mengisap kontol Bang Jeffri,kontolku aku gesek-gesekkan
di lantai marmer teras yang licin, terasa agak sakit, perih di lobang
kencingku, tapi masih nikmat juga.
Demikianlah, aku menyedot kontol
Bang Jeffri, tanganku mencoba meremas puting susunya, tapi Bang Jeffri
menepiskan tanganku dengan keras dengan tangan karatenya. Perih dan nyeri
terasa di tanganku.
Aku betul-betul sedang dihina!
Rupanya aku tidak bercinta,tapi aku sedang diperkosa dan dipaksa mengisap
kontol orang yang sebetulnya aku cintai dan kagumi. Dengan kasar Bang Jeffri
menyodok-nyodokkan kontolnya ke dalam mulutku, sampai aku batuk-batuk.Bang
Jeffri sempat menampar kepala-ku :
"Isap yang bener!"
bentaknya lagi.
Aku mengisap lagi dan berusaha
membikin Bang Jefrri merasa nikmat. Tiba-tiba aku merasakan pancaran yang
hangat dalam mulutku dan tercium bau pejuh dirongga penciumanku!Pejuh Bang
Jeffri sudah keluar!Semua aku telan,telan,telan, terasa hangat dan berbau khas
pejuh, manis asin seperti air kelapa,mungkin konsitensinya seperti Nata De
Coco.Agaknya Bang Jeffri sudah lama tidak onani, ngeloco, karean pejuhnya
banyak sekali dan amat kental.Nikmat terasa di mulut, otak dan kontolku!
Agh,pejuh kekasihku yang marah sudah
muncrat, pikirku! Aku menggesek-gesek kontolku di lantai teras dan memaksa agar
pejuhku keluar dengan susah payah.Mungkin karena sedang galau, pejuhku keluar -
tetapi hanya sedikit dan tidak terasa nikmat!
Bang Jeffri mencabut kontolnya dari
mulutku dan menaikkan celananya, lalu membentak lagi :
"Itu yang kamu mau,'kan?".
"Laporkan pada ayahmu!"
bentaknya lagi,
"Aku tidak takut!",
sambungnya.
"Paling-paling aku dipecat!,
katanya lagi dan dia berlalu dari situ.
Aku sedih, sedih sekali!Inilah nasib
cowok homo sex,rendah,rendah,rendah dan bejat. Ta'i!
Rupanya kisah manis itu berakhir
dengan tragis. Meskipun segi positifnya adalah bahwa aku bisa merasakan pejuh
Bang Jeffri yang kental. Pejuh Perwira Pertama, abituren [alumni] Akmil yang
perkasa : tanggap, tanggon, dan tregginas dengan kontol yang besar dan pejuh
yang banyak volume-nya dan kental konsistensinya.
Kekhawairanku ternyata tidak
terbukti. Setelah insiden itu Bang Jeffri kembali bersikap biasa/ normal.Tapi
aku tidak berani lagi masuk ke kamar-nya, apalagi mencumbu atau menggodanya.
Diam-diam, setiap pagi aku pergi ke
kamar mandi belakang.Dengan mencuri-curi,aku mencari pakaian kotor Bang Jeffri
yang akan dicuci Bik Inah.Aku ambil baju kotor Bang Jeffri,aku ciumi, terutama
bagian ketiaknya.Tapi hanya samar-samar aku bisa mengendus bau keringat Bang
Jeffri.Karena memang Bang Jeffri bukan cowok yang bau.Aku juga tidak ragu
menjilati kancutnya, khususnya bagian yang menjadi tempat ujung kontol menempel.
Siapa tahu di situ ada mazie,pejuh atau kencing yang sudah mengering. Semua itu
aku lakukan untuk mengobati kerinduanku pada Bang Jeffri, Sang Perwira Muda
itu! Ta'i!
eeeeeeeeeeeeeemm mau dong sayang
BalasHapus